What's new

Indonesia Defence Forum

CGI pic of KF-X Fighter Jet single and double seater.

lUzlJdx.jpg


View attachment 616717

https://blog.naver.com/koreaaerospace2030/221824177350
If this KFX/IFX can attached with amber rack it will make this plane became bomb truck
 
https://menafn.com/1099888794/22m-Order-for-US-Trucks-in-Iraq
https://www.djournal.com/news/busin...cle_63373b73-1883-52a2-9053-7a3c315277e5.html
Navistar-MTV-6X6.jpg

Navistar-Defense-MTV.jpg

US ARMY Ordered a 134 MTV from Navistar , for the iraqi security forces .
----------------------------------------------------------------------------------------------------

what happened to our MTV that was made by PT.AIU ?
5b680-aiu_1.jpg

a76ae-aiu_3.jpg

1551209_20140128010546.jpg

1551209_20140128010527.jpg


only if they really had that kind of front section and lamp design and higher ground clearance like in the 3D rendered model .
 
https://menafn.com/1099888794/22m-Order-for-US-Trucks-in-Iraq
https://www.djournal.com/news/busin...cle_63373b73-1883-52a2-9053-7a3c315277e5.html
Navistar-MTV-6X6.jpg

Navistar-Defense-MTV.jpg

US ARMY Ordered a 134 MTV from Navistar , for the iraqi security forces .
----------------------------------------------------------------------------------------------------

what happened to our MTV that was made by PT.AIU ?
5b680-aiu_1.jpg

a76ae-aiu_3.jpg

1551209_20140128010546.jpg

1551209_20140128010527.jpg


only if they really had that kind of front section and lamp design and higher ground clearance like in the 3D rendered model .
And muscular wheels. Don't forget muscular wheels.

Such tiny wheels on such supposedly heavy-duty trucks give me the hibby-jibbies...
 
Grey paint scheme for our F16View attachment 616733 View attachment 616734
Cr goes to original owner
at last , no belang belang kadas kurap , this atleast better than previous one , but that's oddly looks like the singaporean one .

still hoping for our air force to recognize this one with Have glass radar absorbent paint scheme though .
F-16-Have-Glass-Aggressors-2.jpg

2967734669_65c48813cc_b.jpg
 
Last edited:
maaf nanya apakah afsel memiliki kemampuan utk menggabungkan teknologi barat dan timur....selain swedia ( mereka pakai grippen ) dan israel juga india
 
maaf nanya apakah afsel memiliki kemampuan utk menggabungkan teknologi barat dan timur....selain swedia ( mereka pakai grippen ) dan israel juga india
mereka emang dekat dengan israel bisa jadi sudah sering bertukar ilmu pengetahuan , jadi kalau dari mereka tiba tiba produksi barang ajaib kaya israel ya ga heran lagi , dulu saat pengembangan nuklir mereka yang dikait kaitkan dengan insiden vela (Vela Incident) ada bau kuat uji coba peledakan dilakukan kerjasama dua negara , israel dan afsel , mereka juga dulu mengembangkan rudal BVR bersama israel tahun 80an , versi buatan mereka dinamai R-Darter(Denel) versi israel namanya Derby(Rafael) , cuman entah kenapa R-Darter ini kurang laku dipasaran dibanding saudara nya yang satu lagi(cuman isu isu nya ini rudal nempel di falcon nya pakistan).
3861388890073.jpg
 
mereka emang dekat dengan israel bisa jadi sudah sering bertukar ilmu pengetahuan , jadi kalau dari mereka tiba tiba produksi barang ajaib kaya israel ya ga heran lagi , dulu saat pengembangan nuklir mereka yang dikait kaitkan dengan insiden vela (Vela Incident) ada bau kuat uji coba peledakan dilakukan kerjasama dua negara , israel dan afsel , mereka juga dulu mengembangkan rudal BVR bersama israel tahun 80an , versi buatan mereka dinamai R-Darter(Denel) versi israel namanya Derby(Rafael) , cuman entah kenapa R-Darter ini kurang laku dipasaran dibanding saudara nya yang satu lagi(cuman isu isu nya ini rudal nempel di falcon nya pakistan).
3861388890073.jpg
oh gitu jadi ga aneh ya skadud 11 datengin instruktur dr afsel..
 
ah ok ok , do we still look other company to offer TOT till now ? i hope the new MOU with the czech defense consortium could opened a way for Knowledge Transfer from Tatra .
Go with Tatra or Sisu from Finland. cost efficient and battle tested products at NATO grade quality.
 

Menhan Prabowo Subianto Serahkan Bantuan Alkes dari Tiongkok Untuk Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19
20200323_-_Lintas_Instansi.jpg




JAKARTA – Menteri Pertahanan H. Prabowo Subianto menyerahkan bantuan Alat Kesehatan (Alkes) dari Republik Rakyat Tiongkok yang akan dipergunakan untuk penanganan virus Corona (COVID-19) di Indonesia.

Bantuan Alkes dari Tiongkok tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menhan kepada perwakilan Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai Rumah Sakit rujukan penanganan Covid – 19, Senin (23/3) di Base Ops TNI AU, Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Acara penyerahan dihadiri Menteri Kesehatan Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K), Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Sestama BNPB Ir Harmensyah, Sekjen Kemhan Laksdya Dr. TNI Agus Setiadji dan Irjen Letjen TNI Kemhan Ida Bagus Purwalaksana.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) bersama Mabes TNI sukses menggelar operasi Bantuan Kemanusiaan (Humanitarian Aid) guna membawa alat-alat kesehatan dari Tiongkok untuk membantu Indonesia melawan penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Tanah Air.

Operasi Humanitarian aid yang digagas oleh Prabowo Subianto ini dilakukan oleh Kemhan dan Mabes TNI atas bantuan Kementrian Pertahanan (Kemhan) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia.

Bantuan yang diberikan berupa alat-alat kesehatan (Alkes), seperti Rapid Test dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan guna menekan penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia. Kementerian Pertahanan RI bersama Mabes TNI mengambil langsung bantuan tersebut dengan menggunakan pesawat udara militer milik TNI AU. Pesawat angkut berat C130 Hercules itu berangkat Sabtu (21/3) ke Tiongkok, dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Senin (23/3).

Usai penyerahan secara simbolis, Menhan dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penyerahan bantuan Alkes ini menunjukkan keseriusan pemerintah Republik Indonesia dan semua unsur. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pemerintah negara sahabat seperti Republik Rakyat Tiongkok dan perusahaan-perusahaan swasta dari Tiongkok dan dari Indonesia saling bekerja sama bergabung dalam rangka menghadapi ancaman Covid-19.

“Kita sangat serius memandang ancaman yang kita hadapi ini adalah ancaman untuk kita semua. Bukan saja seluruh bangsa Indonesia tapi juga seluruh dunia”, ungkap Menhan.

Menhan Ajak Bahu Membahu Atasi Penyebaran Covid-19



20200323_-_Lintas_Instansi_2.jpg




Dalam menghadapi ancaman Covid-19, Menhan mengajak semua pihak dan komponen bangsa saling bekerjasama yang baik dengan saling mendukung dan saling membantu. “Ini saatnya kita bersatu ini, saatnya kita bahu-membahu menghadapi ini, karena seluruh dunia dalam ancaman”, tandas Menhan.

Menhan lebih jauh menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua unsur-unsur yang telah bekerjasama, baik kepada pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan juga kepada perusahaan – perusahaan investor. Menhan juga menyampaikan terima kasih kepada TNI dan jajarannya yang menunjukkan sikap yang berani, yang gagah yang berkorban.

Pada kesempatan tersebut, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, Menhan juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter, perawat dan juga pekerja di rumah sakit yang berada di garis paling depan berjuang untuk bangsa dan negara menghadapi ancaman Covid-19.

“Kami kagum sama kalian, kami hormat sama kalian, para dokter, para perawat para pekerja di rumah sakit, kau pahlawan-pahlawan sekarang ini. Kami berjanji akan berbuat yang terbaik untuk mendukung kalian membantu rakyat Indonesia”, ungkap Menhan.

Menhan meyakinkan bahwa Presiden Joko Widodo bersama seluruh jajaran di pemerintah sedang dan akan lebih kerja keras lagi untuk menghadapi ancaman Covid-19. “Dan kita yakin, kalau kita bersatu kita yakin ini akan kita atasi. Kita tidak perlu panik tidak perlu risau, bahaya ada di mana-mana, tapi kita berani dan akan mampu mengatasi ini”, pungkasnya.

Penerbang Skadron Udara 11 berlatih Dog Fight dan BVR di Lanud Iswahjudi
Oleh Pen Lanud Iwj 23 Mar 2020
img-20200323-wa0065.jpg

#TNIAU
FacebookTwitterWhatsAppTelegram
Share
TNI AU. Sejumlah penerbang Skadron Udara 11, Lanud Hasanuddin Makassar melaksanakan latihan pertempuran udara Dog Fight dan Beyond Visual Range (BVR) di Lanud Iswahjudi, Magetan. Latihan yang bertajuk Advance Fighter Tactical Course (AFTC) ini direncanakan akan berlangsung selama 7 minggu dan dipimpin langsung oleh Danskadron Udara 11, Letkol Pnb I Gusti Ngurah Sorga.

Saat diwawancarai di apron Skadron Udara 14 usai melaksanakan latihan, Senin (23/3/2020), Letkol Gusti menyampaikan bahwa, AFTC dilatih oleh 3 instruktur penerbang dari TFASA ( Afrika selatan) yang telah berpengalaman pada berbagai jenis pesawat tempur.

“Latihan ini dilatih oleh 3 instruktur TFASA dari Afrika Selatan yang berpengalaman pada berbagai jenis pesawat tempur. Adapun tujuannya adalah melatih penerbang pesawat tempur Sukhoi SU-27/30 dalam melaksanakan pertempuran dari udara ke udara (Air to Air Combat), baik Dog Fight maupun BVR yang menggunakan rudal jarak pendek dan rudal jarak menengah,” demikian disampaikan oleh lulusan terbaik Seskoau A-53 tahun 2016 ini.

Lebih lanjut disampaikan bahwa, pelaksanaan AFTC dilaksanakan dalam dua fase latihan, yakni Close Combat yang dikenal dengan istilah Dog Fight dan Beyond Visual Range (BVR).

Baca juga: Wadanseskoau Terima Kunjungan Sesko Singapura Goh Keng Swee
Close Combat merupakan pertempuran jarak dekat, sementara BVR adalah pertempuran jarak jauh. Latihan Close Combat tersebut bisa dilaksanakan antara satu lawan satu pesawat dan dua lawan satu pesawat. Kemudian BVR merupakan latihan pertempuran udara jarak jauh. Latihan BVR ini dilatihkan untuk memaksimalkan kemampuan persenjataan yang dimiliki oleh pesawat tempur Sukhoi SU-27/30, khususnya persenjataan rudal jarak menengah.

“Kita berlatih dalam memahami dan mempelajari taktik BVR dengan persenjataan yang dimiliki oleh pesawat tempur Sukhoi SU-27/30,” ungkap Danskadron Udara 11.

Sebelum pelaksanaan AFTC, seluruh siswa melaksanakan Ground School selama satu minggu, kemudian dilanjutkan dengan terbang Familiarisasi dengan instruktur penerbang yang berasal dari TFASA (Afrika Selatan) tersebut, setelah itu baru melaksanakan fase latihan AFTC.

img-20200323-wa0063-300x200.jpg

Penerbang Skadron Udara 11 berlatih Dog Fight dan BVR di Lanud Iswahjudi

img-20200323-wa0064-300x200.jpg

Penerbang Skadron Udara 11 berlatih Dog Fight dan BVR di Lanud Iswahjudi

img-20200323-wa0066-300x200.jpg

Penerbang Skadron Udara 11 berlatih Dog Fight dan BVR di Lanud Iswahjudi
 
oh gitu jadi ga aneh ya skadud 11 datengin instruktur dr afsel..
hmmm are you metioning the flight instructor from TFASA ? i think the 11th Squadron just asking some advice and consultancy for a decent BVR and dogfight scenario training to them .
 

Latest posts

Back
Top Bottom