What's new

Indonesia Defence Forum

Lanud Iswahjudi lahirkan lima penerbang tempur baru F-16 dan T-50i

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Iswajudi melahirkan lima penerbang baru pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golden Eagle. Kelimanya telah sukses menerbangkan pesawat masing-masing secara mandiri atau Terbang Solo (solo flight).

Dua penerbang baru pesawat F-16 Skadron Udara 3 adalah Lettu Pnb Yanuar Widyantoko dan Lettu Pnb Sulistyo Laksono Cahyo.

Sementara tiga penerbang baru T-50i Skadron Udara 15 adalah Letda Pnb Arief Yudha Setyawan, Letda Pnb Rama Candra Nugraha, dan Letda Pnb Handika Relangga Bima Yogatama.

Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M., mengatakan, prestasi Terbang Solo merupakan peristiwa bersejarah yang tidak hanya menjadi prestasi yang membanggakan bagi penerbangnya saja, namun juga menjadi kebanggaan dan prestasi organisasi.

“Terbang Solo pertama merupakan peristiwa bersejarah bagi seorang penerbang tempur. Prestasi ini tentunya menjadi kebanggaan bagi penerbangnya, namun juga menjadi kebanggaan bagi satuan,” ujarnya saat memimpin pelaksanaan acara tradisi Terbang Solo di Hanggar Skadron Udara 15, Minggu (9/2).

Tradisi-Terbang-Solo-1.jpeg

Penlanud Iwj
Ditambahkan, keberhasilan Terbang Solo oleh lima penerbangnya tersebut merupakan bukti nyata, bergulirnya proses pembinaan satuan di jajaran Lanud Iswahjudi dengan baik.

Oleh karena itu, Marsma Iko mengajak seluruh satuan jajarannya untuk mensyukuri anugerah yang diperoleh ini.

“Saya berharap agar kalian tetap semangat dan terus mengasah kemampuan terbang dengan terus belajar dan berlatih, karena pendidikan transisi merupakan pendidikan tahap awal,” ujar Danlanud seperti Airspace Review kutip dari siaran pers Penerangan Lanud Iswahjudi.

Lima-penerbang-baru-F-16-dan-T-50.jpeg

Penlanud Iwj
Sebagai tambahan informasi, dalam catatan Airspace Review salah satu penerbang yang lulus Terbang Solo di pesawat T-50i ini merupakan putra dari Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.IP yaitu Letda Pnb Handika Relangga Bima Yogatama.

Roni Sontani

https://www.airspace-review.com/202...an-lima-penerbang-tempur-baru-f-16-dan-t-50i/
 
Paskhas in action

EQYBXTbUUAE-9DT.jpeg
EQYBYZbU0AAYvPZ.jpeg
EQYBX2HUUAAi28u.jpeg
IMG_6786.jpg
IMG_6765.jpg
IMG_6821.jpg
IMG_6841.jpg


Hmm.... After see this Netizen's comment. As for Rafale, we still have to wait for the sequel to be realized or not. And according to the KASAU statement if i'm not wrong, 1 F-16V squadron would fill at Supadio, while the replaced Hawk was moved to Pekanbaru. while another 1 F-16V squadron might be stationed in Kupang or another place
View attachment 604360

Hawk in Kalimantan would be based in Riau which in turn some of them would be used as forward flight units who will be rotated to watch around western and northern coast of Sumatra like West Sumatra and Aceh regularly.

There is plan for more light jet attack vis Trainer to be based on eastern archipelago like Papua to watch those blank area.
 
Kobra-1-e1555335553738.jpg
Rangga B. Sawiyya/AR
Panser Kobra pesanan Kemhan RI dari Ceko mulai berdatangan

CategoryArmored VehiclePosted onFebruary 10, 2020AuthorRangga Baswara SawiyyaLeave a comment

AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Pesanan 22 unit kendaraan tempur pengangkut pasukan jenis Infantry Fighting Vehicle (IFV) Kobra 8X8 untuk Batalyon Infantri Mekanis (Yonifmek) TNI AD mulai berdatangan. Ranpur tampak diturunkan dari kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 4 Februari lalu.

Kontrak penandatanganan Kobra 8X8 IFV sendiri telah dilaksanakan pada 13 April 2019 di PT Pindad, Bandung antara Pindad dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Nilai pengadaan kontrak ini mencapai 80 juta dolar AS untuk memasok 22 unit.

Ranpur Kobra (nama lokal untuk Pandur II CZ) merupakan kerja sama antara Pindad dengan perusahaan asal Ceko, Excalibur Army, yang merupakan bagian dari Excalibur Group (kini disebut CzechoSlovak Group atau GSC).

Dalam kemitraan ini, Excalibur Army memberikan kemudahan produksi panser buatannya dengan memberikan Trasfer of Technology (ToT) kepada Pindad. Pindad dapat meracik spek khusus yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan Yonifmek TNI AD sebagai pengguna.

Dikabarkan, Kobra akan mendapatkan kubah tempur tanpa awak buatan U30 Mk II buatan Elbit Systems yang akan disediakan oleh Ares (Elbit Systems Brazil). Senjatanya menggunakan kanon kaliber 30 mm Bushmaster Mk.44 buatan Northrop Grumman dengan senjata sekunder berupa SMS 7,62 mm buatan Pindad.

Kobra diawaki tiga orang yakni komandan, pengemudi, dan juru senjata. Kabin belakangnya dapat menampung delapan pasukan bersenjata lengkap dengan muatan bawaannya mencapai 8,5 ton.

Untuk diketahui, sebelum kontrak pengadaan 22 unit tersebut, pada November 2016 Kemhan RI telah memesan empat panser Pandur II CZ dari Excalibur Army. Setahun kemudian, pada September 2017 keempat panser telah merapat ke Tanah Air dan tampil perdana di hadapan publik pada perayaan HUT TNI ke-72 Oktober 2017.

Kobra-IFV-1-1.jpg

Twitter/Putut Reza
Mengenai spesifikasinya, Kobra memiliki panjang 7,5 m, lebar 2,67 m dan tinggi 2,1 m. Bobot tempurnya mencapai 17,6 ton, namun dengan tambahan add-on armor menjadi 22 ton.

Kulit Kobra mendapatkan proteksi tambahan berupa add-on passive armour buatan Rafael, Israel. Lapisan ini mampu menahan laju munisi SMB kaliber 14,5 mm. Bagian bawah lambung Kobra dilapisi SSAB ARMOX 500 yang sanggup bertahan dari ranjau darat dan IED.

Kobra-2-e1555335701209.jpg

Rangga B. Sawiyya/AR
Pada bagian depan Kobra telah menerapkan perisai pemecah gelombang air/ombak. Lalu bagian palka pengemudi juga telah dipasangi sistem penglihatan malam CDND-1.

Sebagai tenaga penggerak, Kobra menggunakan mesin diesel Cummins EURO III berdaya 455 hp. Kobra dapat melata di jalan datar keras mencapai 105 km/jam dan berenang di air 10 km/jam dengan jangkauan operasi sejauh 700 km.

Rangga Baswara Sawiyya

editor: ron raider
 
Paskhas in action

View attachment 604450 View attachment 604451 View attachment 604452 View attachment 604453 View attachment 604454 View attachment 604455 View attachment 604456



Hawk in Kalimantan would be based in Riau which in turn some of them would be used as forward flight units who will be rotated to watch around western and northern coast of Sumatra like West Sumatra and Aceh regularly.

There is plan for more light jet attack vis Trainer to be based on eastern archipelago like Papua to watch those blank area.
Nice Info, Thank you
 
Should increasing the number of our Mi17, they working great in many scenario and utility jobs and with Vietnam MRO center nearby (not far from Jakarta compared Jakarta to Jayapura) we dont need to send them as far as Russia to overhauling them
 

Leopard since their arrival had become Indonesia cavalry symbol

Hari Kavaleri Indonesia dan Sejarahnya
Tim detikcom - detikNews
Kamis, 21 Feb 2019 18:19 WIB
40d526e5-128d-4eea-a1ec-cb22aa5f9f96_169.jpg

Hari Kavaleri Indonesia dan Sejarahnya/Foto: Ruly Kurniawan


Jakarta - Apa yang Anda tahu mengenai TNI atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yang Biasa disingkat sebagai ABRI? Banyak orang yang menganggap bahwa Lembaga ini, merupakan Lembaga resmi pemerintah yang membantu melindungi seluruh Indonesia dari berbagai serangan.

Indonesia sendiri terdiri dari berbagai negara kepulauan dan lautan, sehingga TNI atau ABRI dibagi menjadi tiga golongan yakni angkatan darat, angkatan udara, serta angkatan laut. Salah satu yang tergabung dengan ABRI atau TNI disebut sebagai Batalyon kavaleri atau yonkav.

Batalyon Infanteri dan Batalyon Kavaleri


Batalyon pasukan kavaleri Tentara Nasional Indonesia atau TNI, berbeda dengan Batalyon Infanteri. Batalyon kavaleri tidak selalu terdiri dari 600 hingga 1.000 personel, dengan ukuran batalyon berbeda.

Misalnya saja pada Batalyon kavaleri di lingkungan Kostrad satu peleton kavaleri terdiri atas 3 tank Scorpion dan 1 tank stormer APC, lebih jauh 3 peleton membentuk satu kompi dan akhirnya 3 kompi membentuk satu batalyon.

Kavaleri sendiri populer dengan kendaraan yang digunakan di dalam pertempuran yakni kuda. Karena kavaleri merupakan pasukan berkuda di dalam pertempuran aslinya. Namun mengikuti perkembangan zaman seorang kavaleri dibekali oleh kendaraan tempur, seperti halnya tank dan panser.

Sedangkan untuk pembinaan kesatuan kavaleri berada dalam lingkungan tugas pussenkav, pusat kesenjataan kavaleri TNI AD yang bertugas menyelenggarakan pembinaan fungsi kesenjataan kavaleri.

Dalam artikel ini akan kita bahas mengenai berbagai sejarah dan informasi lainnya:

Baca juga:Ketika Kopassus Tak Kebagian Baret Merah


Sejarah Kavaleri

Sejarah dari kavaleri sendiri sebenarnya mengacu pada sejarah kemerdekaan Indonesia. Adanya pertempuran di Surabaya pada bulan November 1945 yang melibatkan beberapa pemuda di Indonesia. Di antaranya adalah pemuda Sugiantoro yang kemudian hari menjabat sebagai Danpussenkav, dan beberapa pemuda lainnya. Pada saat itu para pejuang telah menggunakan beberapa ranpur panser hasil rampasan dari Jepang, Belanda dan Inggris untuk melawan tentara sekutu.

Kendaraan tempur hasil rampasan tersebut sudah digunakan di beberapa daerah antara lain, akhir Desember 1949 di Palembang, dan awal tahun 1950 di Jawa dan juga Medan. Didorong oleh semangat dan juga cita-cita untuk merdeka, meskipun hanya menggunakan alat atau peralatan yang terbatas.

Para pemuda menggabungkan ranpur hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan berlapis baja. Selain itu bisa dikatakan Indonesia merdeka bukan hanya pahlawan saja, namun semangat para pemudanya untuk bisa mengalahkan sekutu atau musuh.

Selanjutnya pimpinan Angkatan Darat pada saat itu mengeluarkan surat keputusan, pembentukan organisasi satuan lapisan baja yang dikeluarkan pada tahun 1950 sehingga pada 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari jadi kavaleri.

Persenjataan Kavaleri

Selanjutnya yang akan kita bahas mengenai kavaleri adalah bidang persenjataannya. Unsur dari persenjataan utama yonkav sebenarnya ada dua yakni tank dan panser. Ada yonkav yang persenjataan khusus panser saja, ada atau khusus tank saja, ada juga beberapa kavaleri yang memegang keduanya.

Contoh yonkav yang persenjataannya hanya tank hanya yonkav 1 atau tank Kostrad. Sedangkan khusus untuk panser contohnya adalah yonkav 7 atau panser khusus Kodam Jaya. Jika kavaleri yang memegang gabungan maka contohnya yonkav 9 atau serbu, yonkav 4 atau serbu, yang terdiri dari Kodam Jaya dan Kodam 3 atau Siliwangi. Kedua yonkav tersebut ditugaskan untuk bisa mengoperasikan kedua alat tempur tersebut agar bisa mengoperasikannya sewaktu-waktu dibutuhkan dalam perang.

Demikian yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank adalah bentuk yang paling umum dan paling banyak anggotanya. Selain itu masih terdapat juga satuan kavaleri lain yang tergabung dalam bentuk Kompi kavaleri yang berdiri sendiri atau juga dalam bentuk Detasemen kavaleri di lingkungan TNI AD.

Baca juga:2.016 Prajurit Marinir Pecahkan Rekor MURI Berenang Lintasi Selat Madura


Tank dan Penjajah

Jika kita merunut ke belakang, sebenarnya warisan lapisan baja dari Belanda ini memang sudah banyak mengundang pro dan juga kontra. Digabungkan, namanya kendaraan lapis baja KNIL adalah jenis panser dan tank marmont herrington, tank ringan Fikr dan lain sebagainya. Hampir semua panser milik KNIL diambil alih TNI.

Di antaranya yang paling menonjol adalah panser satuan yang saat ini diabadikan di depan museum Angkatan Darat Yogyakarta. Selain menangani kendaraan lapis baja Kapolri juga mengurusi pasukan berkuda. Dalam sejarah awalnya kavaleri memang menggunakan bahasa Prancis, yang berarti kuda. Namun di era modern ini pasukan berkuda malah tidak dominan lagi, sehingga digantikan dengan berbagai senjata berlapis baja.

Di antara personel KNIL yang masuk TNI, terdapat seorang pasukan bernama Kliise yang merupakan bekas Sersan KNIL yang ketika masuk TNI pangkatnya menjadi kapten. Dia menjadi salah satu komandan skuadron lapis baja di sisi lain bekas KNIL yang ikut masuk kavaleri. Koran Salem Sadeli yang menjadi koran Belanda saat itu menyebut, bahwa di tahun 1937 ada seorang pasukan yang diterima menjadi Taruna Akademi Militer dan berbeda jurusan kesenjataan Infanteri. Di masa revolusi dia masih perwira KNIL. Sedangkan sebuah koran memberitahukan bahwa ada seorang pria yang terlibat dalam usaha pemasukan bekas KNIL dan APRIS di awal tahun 1950-an.

Hal ini juga berkaitan dengan kejadian Ketika Letnan Kolonel Slamet Riyadi tertembak. Di mana Letnan Slamet berada di dalam kendaraan lapis baja yang dikendarai kapten Klees. Sebelum sempat keluar, Klees telah mengingatkan Slamet namun ia bersikeras untuk tetap di dalam tank yang telah diperjuangkan.

Letnan Slamet terkena tembakan dan meninggal pada November 1950 di Ambon. Adanya kejadian ini tentu menjelaskan bahwa banyaknya rampasan perang yang digunakan oleh para pahlawan merupakan bantuan yang tidak terduga untuk mengalahkan musuh selanjutnya. Selain masalah yang dihadapi terkait pro dan juga kontra, kenyataanya tank yang selanjutnya dibeli dan dimiliki Indonesia memang bermula dari musuh.

Sebelum tahun 50-an, TNI belum sempat punya satuan lapis baja yang berisi tank dan juga panser pasukan republik. Pasukan yang memiliki panser adalah polisi istimewa yang belakangan dikenal sebagai brigade mobil atau Brimob. Diberikannya alat-alat KNIL tersebut pada TNI merupakan berkah bagi Angkatan Darat. Bagaimanapun pengadaan kendaraan lapisan baja bukan program yang murah dan juga mudah. Apalagi jika dilakukan pada zaman dahulu ketika masih mencoba melawan penjajah.

"Pada periode 1950-1957 kendaraan tempur yang digunakan dari ex Tentara Belanda berupa Tank Stuart, panzerwagon, Fordlink yang dipakai pada Perang Dunia II. Pada tahun 1956-1960 kendaraan tempur dalam kesatuan Kavaleri TNI-AD ditambah dengan tank keluarga AMX-13 ex Prancis juga keluarga Saladin ex Inggris," tulis Gema Bukit Barisan (Volume 12, 1984: 23).

Suka tidak suka warisan KNIL turut membangun dan memperkuat angkatan darat. Tak hanya itu kendaraan lapis baja ini sangat berguna untuk membantu para TNI, serta angkatan darat dalam menjaga Indonesia sejak awal. Beberapa mantan KNIL bahkan menjadi orang yang memiliki peran penting dalam pembangunan kavaleri Angkatan Darat.




(nwy/van)

https://m.detik.com/news/berita/d-4438473/hari-kavaleri-indonesia-dan-sejarahnya
 
Off topic. Look like the government is really stupid and can endanger us all. Posted here so that more exposure to this stupid move.

Indonesia says no need to test citizens evacuated from Wuhan for novel coronavirus as they are healthy
upload_2020-2-10_21-37-34.gif

Medical officers prepare evacuated Indonesian nationals from Wuhan, China's center of the coronavirus epidemic, before transferring them to the Natuna Islands military base to be quarantined, at Hang Nadim Airport in Batam, Riau Islands. (Photo: Reuters)
By Nivell Rayda 06 Feb 2020 08:15PM (Updated: 07 Feb 2020 10:37AM)
JAKARTA: A senior Indonesian health official said there is no need to conduct novel coronavirus tests on citizens quarantined after being evacuated from Wuhan, as all 243 people were healthy.

Speaking at a press conference on Thursday (Feb 6), Dr Windra Waworuntu, the Health Ministry’s director for communicable diseases said: “We don’t take swab samples because they are well. The SOP (standard operating procedure) doesn’t say that we have to take samples from everyone."

Advertisement
“If they are not well, feverish, coughing and sneezing, then we will swab (them for samples). If they are fine, why should we swab?”

upload_2020-2-10_21-37-34.gif

Indonesian citizens wait to be evacuated, ahead of departure to Indonesia at Tianhe International Airport, in Wuhan, Hubei, China February 1, 2020 in this photo taken by Antara Foto. Picture taken by February 1, 2020. Antara Foto/ via REUTERS
On Sunday, Indonesia evacuated 238 students from Hubei province, where the novel coronavirus is thought to have originated amid a lockdown by Chinese authorities.

All 238 students and five officials from the Indonesian embassy in China who assisted the students’ return, were subsequently quarantined at a military facility in the remote Indonesian island of Natuna for the next two weeks.


COST IS AN ISSUE: HEALTH MINISTRY

Dr Waworuntu said that it would be costly to test all those currently under quarantine.

The reagent - a compound used in chemical analysis to detect coronavirus - involved for one test would cost a billion rupiah (US$73,035), she claimed. Each person is tested at least twice to ensure accuracy.

“But that doesn’t mean we won’t do it when we have to. We will.”

READ: Indonesia bars entry to visitors from China amid evacuation protest
When asked if the current approach is in line with guidelines issued by the World Health Organization (WHO), Dr Waworuntu said Indonesia is complying with all guidelines and recommendations currently set by the international body.

The director said Indonesia will only tighten the current policy if it is mandated by the WHO.

“The guidelines set by the WHO is constantly updated. Perhaps tomorrow will be different,” she said. “But from the guidelines we have received so far, that is the standard.”

upload_2020-2-10_21-37-34.gif

Indonesian health quarantine officers wait for passengers at thermal screening point at international arrival terminal of Soekarno Hatta airport near Jakarta, Indonesia, Jan 21, 2020. (Photo: REUTERS/Willy Kurniawan)
Dr Waworuntu said doctors are constantly monitoring the health of everyone being quarantined in Natuna.

To date, the virus has killed more than 550 people and infected over 28,000 people around the world.

The WHO has declared the flu-like virus a global emergency as the virus spread to at least 25 countries and regions.

But Indonesia, a country of 264 million people, appeared to be spared from the outbreak, even as neighbouring countries like Singapore, Malaysia, the Philippines and Australia each has confirmed cases of novel coronavirus.

Indonesia has earlier tested 42 people for the novel coronavirus since the outbreak began last month. But all tests came back negative.

Some have questioned if Indonesia has the right tools to detect the virus.

READ: Indonesian health ministry says lab has all needed equipment to detect novel coronavirus
"EVERYTHING IN LINE WITH WHO PROTOCOL"

Dr Waworuntu said Indonesia would continue to make preparations for a possible outbreak.

“Indonesia is doing everything in line with (WHO) protocol. We are making preparations and continue to increase our capacity,” she said.

upload_2020-2-10_21-37-34.gif

A man passes by an informational signage about the coronavirus, at a hospital in Bogor, near Jakarta, Indonesia February 3, 2020, in this photo taken by Antara Foto. Picture taken February 3, 2020. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya/via REUTERS
Indonesia has readied 100 hospitals across the country to isolate and treat suspected novel coronavirus patients but Dr Waworuntu said the government plans to have more.

“We are checking the readiness of hospitals, outside of the 100 so each province has at least one,” she said. Indonesia has 34 provinces.

READ: Indonesian women arrested for spreading coronavirus hoax
The Health Ministry director said her office is also improving laboratories across the country so they are able to conduct test and diagnosis for the novel coronavirus.

Currently, all samples are being tested at the ministry’s biomedical research centre in Jakarta.

“We want laboratories outside of Jakarta to be able to conduct tests and diagnosis. So not only at our research centre, but labs in Jakarta, Surabaya, Manado, Papua, Makassar and Sumatra,” she said, adding that it would save time and minimise the chances of the samples being contaminated or damaged along the way.

BOOKMARK THIS: Our comprehensive coverage on the Wuhan Coronavirus and its developments
Download our app or subscribe to our Telegram channel for the latest updates on the Wuhan virus outbreak: https://cna.asia/telegram

Source: CNA/ni(aw)

https://www.channelnewsasia.com/new...indonesia-no-tests-quarantine-natuna-12401562
 

Attachments

  • upload_2020-2-10_21-37-34.gif
    upload_2020-2-10_21-37-34.gif
    37 bytes · Views: 18
Off topic. Look like the government is really stupid and can endanger us all. Posted here so that more exposure to this stupid move.

Indonesia says no need to test citizens evacuated from Wuhan for novel coronavirus as they are healthy
View attachment 604508
Medical officers prepare evacuated Indonesian nationals from Wuhan, China's center of the coronavirus epidemic, before transferring them to the Natuna Islands military base to be quarantined, at Hang Nadim Airport in Batam, Riau Islands. (Photo: Reuters)
By Nivell Rayda 06 Feb 2020 08:15PM (Updated: 07 Feb 2020 10:37AM)
JAKARTA: A senior Indonesian health official said there is no need to conduct novel coronavirus tests on citizens quarantined after being evacuated from Wuhan, as all 243 people were healthy.

Speaking at a press conference on Thursday (Feb 6), Dr Windra Waworuntu, the Health Ministry’s director for communicable diseases said: “We don’t take swab samples because they are well. The SOP (standard operating procedure) doesn’t say that we have to take samples from everyone."

Advertisement
“If they are not well, feverish, coughing and sneezing, then we will swab (them for samples). If they are fine, why should we swab?”

View attachment 604509
Indonesian citizens wait to be evacuated, ahead of departure to Indonesia at Tianhe International Airport, in Wuhan, Hubei, China February 1, 2020 in this photo taken by Antara Foto. Picture taken by February 1, 2020. Antara Foto/ via REUTERS
On Sunday, Indonesia evacuated 238 students from Hubei province, where the novel coronavirus is thought to have originated amid a lockdown by Chinese authorities.

All 238 students and five officials from the Indonesian embassy in China who assisted the students’ return, were subsequently quarantined at a military facility in the remote Indonesian island of Natuna for the next two weeks.


COST IS AN ISSUE: HEALTH MINISTRY

Dr Waworuntu said that it would be costly to test all those currently under quarantine.

The reagent - a compound used in chemical analysis to detect coronavirus - involved for one test would cost a billion rupiah (US$73,035), she claimed. Each person is tested at least twice to ensure accuracy.

“But that doesn’t mean we won’t do it when we have to. We will.”

READ: Indonesia bars entry to visitors from China amid evacuation protest
When asked if the current approach is in line with guidelines issued by the World Health Organization (WHO), Dr Waworuntu said Indonesia is complying with all guidelines and recommendations currently set by the international body.

The director said Indonesia will only tighten the current policy if it is mandated by the WHO.

“The guidelines set by the WHO is constantly updated. Perhaps tomorrow will be different,” she said. “But from the guidelines we have received so far, that is the standard.”

View attachment 604511
Indonesian health quarantine officers wait for passengers at thermal screening point at international arrival terminal of Soekarno Hatta airport near Jakarta, Indonesia, Jan 21, 2020. (Photo: REUTERS/Willy Kurniawan)
Dr Waworuntu said doctors are constantly monitoring the health of everyone being quarantined in Natuna.

To date, the virus has killed more than 550 people and infected over 28,000 people around the world.

The WHO has declared the flu-like virus a global emergency as the virus spread to at least 25 countries and regions.

But Indonesia, a country of 264 million people, appeared to be spared from the outbreak, even as neighbouring countries like Singapore, Malaysia, the Philippines and Australia each has confirmed cases of novel coronavirus.

Indonesia has earlier tested 42 people for the novel coronavirus since the outbreak began last month. But all tests came back negative.

Some have questioned if Indonesia has the right tools to detect the virus.

READ: Indonesian health ministry says lab has all needed equipment to detect novel coronavirus
"EVERYTHING IN LINE WITH WHO PROTOCOL"

Dr Waworuntu said Indonesia would continue to make preparations for a possible outbreak.

“Indonesia is doing everything in line with (WHO) protocol. We are making preparations and continue to increase our capacity,” she said.

View attachment 604512
A man passes by an informational signage about the coronavirus, at a hospital in Bogor, near Jakarta, Indonesia February 3, 2020, in this photo taken by Antara Foto. Picture taken February 3, 2020. Antara Foto/Yulius Satria Wijaya/via REUTERS
Indonesia has readied 100 hospitals across the country to isolate and treat suspected novel coronavirus patients but Dr Waworuntu said the government plans to have more.

“We are checking the readiness of hospitals, outside of the 100 so each province has at least one,” she said. Indonesia has 34 provinces.

READ: Indonesian women arrested for spreading coronavirus hoax
The Health Ministry director said her office is also improving laboratories across the country so they are able to conduct test and diagnosis for the novel coronavirus.

Currently, all samples are being tested at the ministry’s biomedical research centre in Jakarta.

“We want laboratories outside of Jakarta to be able to conduct tests and diagnosis. So not only at our research centre, but labs in Jakarta, Surabaya, Manado, Papua, Makassar and Sumatra,” she said, adding that it would save time and minimise the chances of the samples being contaminated or damaged along the way.

BOOKMARK THIS: Our comprehensive coverage on the Wuhan Coronavirus and its developments
Download our app or subscribe to our Telegram channel for the latest updates on the Wuhan virus outbreak: https://cna.asia/telegram

Source: CNA/ni(aw)

https://www.channelnewsasia.com/new...indonesia-no-tests-quarantine-natuna-12401562

Did they close their eyes on the "Asymptomatic" line report or what?
 
Did they close their eyes on the "Asymptomatic" line report or what?

Dont know why they dont know the new fact that the people having the virus can have no symptom what so ever, so healthy person can actually transmit the virus as well. I actually have informed my best friend who work as a senior reporter in Indonesia most respected newspaper. So I hope this stupid act can be corrected before those quarantined people leave the place and go back home, but more exposure on the news is better.
 
Big question, why there is no coronavirus cases in Indonesia while our neighbors already reported several cases, I worry that maybe we can't detect them, I hope that actually there is none indeed.
 
Big question, why there is no coronavirus cases in Indonesia while our neighbors already reported several cases, I worry that maybe we can't detect them, I hope that actually there is none indeed.
The thing is... Symptoms of nCov could pass for something else... Like the flu.
You really need a proper "Nationwide Plan" to check those with such "Symptoms"...
And that will require Extra Funds/Management/Formation/Manpower etc...

Dont know why they dont know the new fact that the people having the virus can have no symptom what so ever, so healthy person can actually transmit the virus as well. I actually have informed my best friend who work as a senior reporter in Indonesia most respected newspaper. So I hope this stupid act can be corrected before those quarantined people leave the place and go back home, but more exposure on the news is better.
Let's hope they start to check asap... We do not need another center of propagation.
 

Back
Top Bottom